Rindu Yang Tak Terbantahkan Kembali Mengisi Dada

Pernahkah kau mengalami—semisal yang sering kualami—saat sedang dalam perjalanan entah dari mana dan ke mana, di kendaraan jenis apa, kau mendengar alunan lagu yang kau tahu betul lirik, makna, bahkan rasa di dalamnya? | Cerpen Sedih Rindu Yang Tak Terbantahkan Kembali Mengisi Dada

Lagu yang mengingatkanmu pada seseorang beserta segala kenangan tentang kau, ia, dan lagu itu? Pernahkah? Lalu, bolehkah bila aku ingin tahu seberapa dahsyat rindu yang kau tanggung ketika mendengarkannya kembali? Lebih-lebih saat kau tengah atau mungkin telah terpisah dengan sosok itu.

Kau barangkali akan mengiringi tiap lirik dari lagu dengan sedikit malu-malu, lalu tersenyum-senyum sendiri. Kau menikmati masa demi masa yang diseret kembali secara perlahan-lahan oleh alunannya. Dari tiap liriknya, kau ingat persis seperti apa sorot matanya saat menatapmu, guratan senyumnya, benderang wajahnya saat merona, segalanya dan apa saja, kau ingat persis setiap detailnya. Atau kau barangkali akan menekur dalam-dalam, menyimak satu demi satu liriknya dengan mata yang mulai berkaca-kaca, atau barangkali kau akan menyurukkan sendu di wajahmu dengan mendehem-dehem kecil, lalu diam-diam bergegas mengusap bening di mata, takut kalau-kalau dirimu sendiri mengetahui bahwa apa pun bantahanmu, kau masih punya rindu.

Oh, sungguh! Bahkan lagu yang tak tahu menahu tentang cinta dan rindu pun masih bisa menjadi musabab munculnya rasa-rasa yang menyesakkan dada, namun tetap memberi getaran yang memang lebih sering melenakan.

Begitulah! Walau telah beribu-ribu masa lamanya kita menyimpan kenangan dalam-dalam, entah itu tentang seseorang yang pernah ada, singgah, lalu pergi begitu saja, atau yang dengan kesadaran penuh kita biarkan ia pergi, atau tentang seseorang yang tak memberi kepastian apa pun, bahkan yang sudah kita tiadakan dan nafikan sekalipun, kenangan selalu punya masa sendiri untuk kembali dan memunculkan diri, bukan untuk melukai dan menyedihkan hati, melainkan untuk mengingati bahwa seberapa sakitpun, dulu kita pernah saling memiliki, bahwa seberapa indahpun, kita pada akhirnya sama-sama memutuskan untuk saling melepaskan dan melupakan.

Sama halnya dengan hujan, senja, dan entah apa lagi, lagu terkadang memang menjadi sebab paling sering dalam mengundang segala kenangan, segala ingatan, lalu pergi begitu saja dengan menyisakan rindu tak terbantahkan kembali mengisi dada, walau hanya secuil saja. | Cerpen Sedih Rindu Yang Tak Terbantahkan Kembali Mengisi Dada