Hai, namaku Natya Amesya. Aku seorang mahasiswi semester 5 jurusan teknik photografi. Aku menyukai profesi dan bidang itu semenjak aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
Ku sruput secangkir kofi capucino, di iringi dinginnya semilir angil dan gemercik air hujan yang turun sore dini hari, bersamaan dengan moment 2 tahun lalu yang melintas kembali dibenak dan pikiranku.
"Cpret!" bunyi suara camera digintal yang memotret objeknya. Aku berbalik, dan melihat orang yang berada dibaliknya. | Cerpen Cinta Orang Yang Mengajarkanku Arti Cinta Sejati
Dia memotret diriku dengan pose konyol tak sadar. "Aaah, Gioooo...!" Ucapku berlari mengejarnya.
Hingga akhirnya kami saling kejar-kejaran bagai Tom & Jerry. "Hosh.. Hosh. Udah ah, stop. Aku capek" keluhku. "Capek yah,? Yaudah kamu duduk disitu, dan jangan pergi kemana-mana" ucapnya mengacak rambutku gemes, dan berlalu. "Eeh, gio, kamu mau kemana?" Ucapku saat berlalu.
Ku tendangi kerikil-kerikil yang tak berdosa itu, hingga akhirnya orang yang kutunggu dari tadi datang. "Kamu dari mana aja sih?, lama banget perginya. Aku disini sendirian tau" ucapku ngambek. Dia tersenyum geli melihat tingkahku yang bisa dibilang kekanak-kanakan. "Aku gak pergi lama kok, cuma 10 menit doang. Nih, aku juga beli minuman buat kamu" ucapnya sembari duduk dan menyodorkan segelas minuman kaleng. Hingga akhirnya keheninganpun menghampiri kami untuk beberapa saat, hingga ia membuka percakapan. "Emh, mesya.." panggilnya lembut.
"Ya, ada apa yo?" balasku. "Ada yang ingin aku omongin ke kamu" sembari menundukan kepala. "Omongin aja yo, emang apasih yang mau kamu omongin ke aku?" Sambil menatapnya lalu kedepan. Dia memegang taganku, aku terkejut dan melihat ke arahnya. "Sya, besok aku pindah, ikut ayah sama ibu ke belanda. Dan untuk urusan sekolah, ayah sudah mengaturnya. Maaf sya, aku ga bisa nemenin kamu disini" ucapnya tersenyum miris.
Aku kaget bukan main mendengarnya, perasaanpun bercampur aduk. Dan entah dari kapan air mata ini turun dengan sendirinya, namun langsung ku seka "Berapa lama kamu pergi yo? Dan kapan kamu kembali ke Indonesia?" "2 tahun sya, dan dalam 2 tahun aku kembali. Dihari ulang tahunmu. Aku janji kepadamu Mesya" ucapnya tersenyum.
Mungkin kalian berfikir, siapa Gio itu? Ya, Gernald Giovano, sahabat serta orang yang aku cinta setelah kedua orang tuaku.
Dering hp memecahkan lamunanku, dan entah kenapa air mata itu kembali menetes mengingat moment 2 tahun lalu. Ku lihat dan kubuka pesannya, ternyata dari salah satu teman kuliahku yang menanyakan keberadaanku. "Hai, sudah nunggu lama?" Suara yang familiar ditelingaku. Ku dongakan wajah, dan ia tersenyum, senyum yang kurindukan 2 tahun terakhir ini. Dia kembali, dia menepati janjinya. Akupun langsung berdiri dan memeluknya. "Happy sweet seveenten Natya Amesya" ucapnya sambil memberi sebuket mawar merah. Aku tak bisa berkata apa2, hanya air mata kebahagiaan saja yang dapat menjelaskannya. "Jangan nangis cengeng, aku gak mau ngliat kamu nangis lagi.
Cukup untuk 2 tahun yang lalu saja." Sambil menyeka bulir yang jatuh. "Natya Amesya, maukah kamu menjadi masa depanku, menjadi ibu dari anak2u kelak nanti?" Ucapnya berlutut dan mengeluarkan kotak merah berbentuk hati. Ia melamarku, aku bahagia sekali. Rasanya bagai terbang dilangit. Tanpa babibu, aku langsung mengangguk mengiyakanannya. Iapun memasangkan cincin dijemari manisku.
Hari yang ditunggu2 pun tiba. Hari ini adalah hari pernikahanku dengannya. Semua turut bahagia, orang tuaku maupun orang tuanya. Menjadi bagian dari hidupnya, dan menjalani separuh hidupku bersamanya adalah kebahagian yang kudapatkan di hidupku. Tuan Giovano & Ny. Giovano.
Gernald Giovano, orang yang mengajarkanku apa itu arti cinta yang sebenarnya, bagaimana caranya untuk bersabar, dan menjaga kesetiaan. | Cerpen Cinta Orang Yang Mengajarkanku Arti Cinta Sejati
Aku mencintaimu, Gio