Phoenix dactylifera atau pohon kurma, akan mudah dijumpai pada gurun pasir, di Timur Tengah. Di tengah gersangnya gurun pasir, dan ketandusannya, pohon kurma dapat tumbuh dengan kokohnya.
Saking utamanya, pohon kurma dan buah kurma banyak dibahas dalam Al-Quran dan Hadits. Maka, tak heran apabila buah kurma atau pohon kurma sudah tak asing lagi bagi kaum Muslim. Apalagi saat Ramadhan tiba, kurma menjadi penganan wajib untuk berbuka puasa. | Cerpen Motivasi Mari Belajar Dari Filosofi Pohon Kurma
Tapi tahukah Anda, bahwa pohon kurma itu sendiri memiliki filosofi yang amat mendalam?
Saya baru tahu kalau pohon kurma yang baru saja ditanam, kemudian ditimbun dengan bebatuan. Secara logika bebatuan itu akan menghambat tumbuh-kembang benih kurma yang ditanam. Tapi karena melihat kondisi geografis di wilayah Timur Tengah yang bergurun, maka agar pohon kurma tetap mendapatkan air yang cukup ditimbunlah memakai bebatuan. Tujuannya agar akar si pohon kurma dapat tumbuh lebih ke dalam mencari sumber air. Tak peduli sedalam apa sumber airnya, akar pohon kurma akan terus tumbuh ke dalam, sampai menemukan mata air. Barulah pohon kurma akan memunculkan tunas ke atas. Lalu, batu-batu yang sengaja untuk menimbun benih kurma saat ditanam, akan bergeser dengan sendirinya karena kekuatan pertumbuhan si pohon kurma.
Setelah tumbuh, semakin dewasa, kemudian berbuahlah. Tak usah ditanya bagaimana rasa buahnya! Sudah jelas rasa buah kurma itu sangat manis.
Begitupun kehidupan manusia ... jangan merengek apabila dibebankan sebuah beban kehidupan. Justru dengan Allah membebankan-beban kehidupan kepada setiap manusia itu tak lain dan tak bukan agar kita menjadi manusia yang tangguh dan gigih. Memang perlu diberi tekanan dulu, baru kemudian berontak.
Terus saja berjalan, meski sempoyongan. Terus saja berusaha. Sampai menemukan apa yang dicari. Sampai benar-benar ada pada titik yang di-inginkan.
Tetapi satu hal yang perlu di-ingat! Apabila sudah menapaki titik yang di-inginkan dan sudah menemukan apa yang dicari, jangan lupa kepada sesama. Manfaatkan 'sesuatu' yang telah ditemukan itu untuk kemaslahatan umat yang lebih luas lagi. Jangan pelit, jangan kikir, jangan angkuh. Bermurahlah, seperti Allah yang menumbuhkan pohon kurma, agar dapat dinikmati oleh manusia, tanpa melihat mana si kuffur dan mana si syukur.
Sebenarnya, Allah menyebar-luaskan hikmah di muka bumi-Nya ini. Hanya saja, untuk orang-orang yang mau berpikir, dan memuhasabah diri. | Cerpen Motivasi Mari Belajar Dari Filosofi Pohon Kurma
Saking utamanya, pohon kurma dan buah kurma banyak dibahas dalam Al-Quran dan Hadits. Maka, tak heran apabila buah kurma atau pohon kurma sudah tak asing lagi bagi kaum Muslim. Apalagi saat Ramadhan tiba, kurma menjadi penganan wajib untuk berbuka puasa. | Cerpen Motivasi Mari Belajar Dari Filosofi Pohon Kurma
Tapi tahukah Anda, bahwa pohon kurma itu sendiri memiliki filosofi yang amat mendalam?
Saya baru tahu kalau pohon kurma yang baru saja ditanam, kemudian ditimbun dengan bebatuan. Secara logika bebatuan itu akan menghambat tumbuh-kembang benih kurma yang ditanam. Tapi karena melihat kondisi geografis di wilayah Timur Tengah yang bergurun, maka agar pohon kurma tetap mendapatkan air yang cukup ditimbunlah memakai bebatuan. Tujuannya agar akar si pohon kurma dapat tumbuh lebih ke dalam mencari sumber air. Tak peduli sedalam apa sumber airnya, akar pohon kurma akan terus tumbuh ke dalam, sampai menemukan mata air. Barulah pohon kurma akan memunculkan tunas ke atas. Lalu, batu-batu yang sengaja untuk menimbun benih kurma saat ditanam, akan bergeser dengan sendirinya karena kekuatan pertumbuhan si pohon kurma.
Setelah tumbuh, semakin dewasa, kemudian berbuahlah. Tak usah ditanya bagaimana rasa buahnya! Sudah jelas rasa buah kurma itu sangat manis.
Begitupun kehidupan manusia ... jangan merengek apabila dibebankan sebuah beban kehidupan. Justru dengan Allah membebankan-beban kehidupan kepada setiap manusia itu tak lain dan tak bukan agar kita menjadi manusia yang tangguh dan gigih. Memang perlu diberi tekanan dulu, baru kemudian berontak.
Terus saja berjalan, meski sempoyongan. Terus saja berusaha. Sampai menemukan apa yang dicari. Sampai benar-benar ada pada titik yang di-inginkan.
Tetapi satu hal yang perlu di-ingat! Apabila sudah menapaki titik yang di-inginkan dan sudah menemukan apa yang dicari, jangan lupa kepada sesama. Manfaatkan 'sesuatu' yang telah ditemukan itu untuk kemaslahatan umat yang lebih luas lagi. Jangan pelit, jangan kikir, jangan angkuh. Bermurahlah, seperti Allah yang menumbuhkan pohon kurma, agar dapat dinikmati oleh manusia, tanpa melihat mana si kuffur dan mana si syukur.
Sebenarnya, Allah menyebar-luaskan hikmah di muka bumi-Nya ini. Hanya saja, untuk orang-orang yang mau berpikir, dan memuhasabah diri. | Cerpen Motivasi Mari Belajar Dari Filosofi Pohon Kurma