Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut

"Anna hilang!" | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut

Pemberitahuan singkat itu berhasil
menggemparkan seluruh penghuni asrama di pagi
buta, tepat pukul 4 saat di luar hujan turun di sertai
petir dan kilat.

Angin berhembus
kencang membuat
jendela yang ada di dalam kamar Anna menutup lalu terbuka, begitu seterusnya, sampai Sania memilih untuk menguncinya.

"Tadi malam kami ke
perpustakaan kampus,
terus Anna bilang dia mau ke wc, aku nunggu selama dua jam, ku pikir dia pulang duluan ke
asrama,"
ucap Sella seraya
menyeka air matanya.
"tapi pas aku pulang dia gak ada di asrama, aku nunggu sampai jam dua, setelah itu aku balik ke kampus dan nyari.."

Sella mulai terisak dan memutuskan untuk menghentikan kalimat.

"Kamu berani ke kampus untuk nyari Anna? Kalo
malam kan di.."
celotehan Lily terhenti
saat dia mendapat
cubitan dari Denna, Lily menutup mulutnya, mengerti akan isyarat yang di berikan Denna,
dia harus berhenti
berbicara.

"Tapi aku cuma ketemu hp Anna, potongan rambut dan ceceran darah
di wc yang sama,"
ucap Sella lalu tangisnya tumpah.

Seluruh penghuni asrama menutup mulut kaget
mendengar penuturan
Sella.

"Terus kemana Sarra?"
tanya Bu Aida, wanita
paruh baya penjaga
Asrama wanita itu
menatap satu persatu
penghuni asrama, tidak di lihatnya sosok gadis berambut lurus
sepinggang dengan kaca mata kuda dan selalu memakai pita merah muda di lehernya yang
selama satu bulan ini
menjadi teman sekamar Anna.

"Aku gak lihat dari tadi,"
ucap Denna seraya
memandangi
sekelilingnya.

"Dia itu aneh aku pernah melihatnya tidur di kamar mandi,"
ucap Lily yang langsung di lanjutkan Tia.
"Aku juga pernah
melihatnya mondar
mandir di lorong asrama tengah malam,"
Tia berkata seraya
memepetkan tubuhnya pada Cindy.

"Sama sekali gak ada
yang melihatnya?"
bu Aida kembali bertanya.
Dan semuanya kompak menjawab dengan anggukan kepala.

"Ada apa?"

Sarra tiba-tiba muncul, dia
turut berdiri bersama
para penghuni asrama
lain, tidak ada yang
menyadari sejak kapan dia muncul. Para penghuni asrama di buat terkejut, saling berpandangan, heran.

"Loh, sejak kapan kamu ada di sini?"
pertanyaan bu Aida
mewakili pertanyaan para penghuni asrama lainnya.

"Baru aja. Ada apa bu?"

bu Aida menarik nafas
lalu menghembuskannya
pelan terlebih dahulu
sebelum menjawab
pertanyaan Sarra.

"Apa kamu tau Anna di mana?"

Sarra menjawabnya
dengan gelengan kepala.

"Kamu kan teman
sekamarnya."

"Tapi dia pergi sama Sella tadi malam,"
ucap Sarra seraya
memandang Sella yang masih menangis dalam pelukan Sania.

"Anna benar-benar
hilang,"
Lily berucap lalu memeluk tubuh Tia, dengan ekspresi ketakutan.

"Lapor polisi aja."

Jenna memberikan saran yang langsung di setujui oleh yang lainnya.

"Iya lapor polisi aja."

"Iya bu lapor."

"Iya."

"Sudah, biar ibu yang
urus, kalian semua bisa kembali tidur,"
ucap bu Aida, wanita
paruh baya itu
mengeluarkan ponselnya dari saku celana lalu berjalan keluar kamar.
*
Menghilangnya Anna
menjadi topik utama
pembicaraan di kampus dan asrama, sehari setelah dia menghilang masih belum di temukan
satu pun jejak
keberadaannya.

"Aku ngerasa ada yang aneh dengan Sarra,"
ucap Lily seraya menarik selimut untuk menutupi
tubuhnya.

malam itu hujan kembali turun, beberapa penghuni
asrama memilih
berkumpul di kamar Sella, berusaha memberikan
kekuatan padanya yang kelelahan karna nyaris seharian dia berada di kantor polisi, untuk
memberikan keterangan atas menghilangnya Anna.

"Aku juga, dia seperti
sama sekali gak cemas dengan menghilangnya
Anna. Padahal Anna itu teman sekamarnya,"
ucap Tia yang bersender duduk di sudut kamar
seraya menikmati bakso yang di belinya di kantin kampus.

"Dan, apa ada yang tau kenapa dia selalu pakai pita di leher?"

pertanyaan Jenna
membuat semuanya
berpikir.

"Mungkin dia itu hantu!"

Ucapan Tia membuat
semua berteriak takut
dan langsung berkumpul di atas kasur yang di
tempati Sella.

"kepalanya lepas kalau malam, dan itu
meninggalkan gurat di leher dan harus di tutupi dengan pita,"
lanjut Sania yang
langsung membuat Lily menutup wajah

"aku jadi.."

perkataan Cindy
terpotong saat suara
ketukan pintu terdengar.

Semua terdiam saling
berpandangan. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut

- Bersambung -