Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 2

"Kalian semua ada di
dalam?"

pertanyaan dari
suara yang tidak asing
lagi itu pun membuat
semuanya lega.

"Itu bu Aida, tolong
bukakan pintunya,"
ucap Sella. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 2

Tia yang berada paling dekat dengan pintu pun akhirnya terpaksa menuruti ucapan Sella.

Saat pintu di buka
bu Aida menatap heran.
Kamar berukuran 4x4
meter itu di penuhi oleh hampir semua penghuni asrama, kecuali, Nira yang
sedang pulang kampung, Gina yang menginap di
rumah temannya, Denna yang masih di kampus dan Sarra yang entah sedang apa dan di mana.

"Pantas kamar lain kosong, rupanya kalian di sini."

"Lagi ngumpul bu,"
ucap Tia yang langsung di iya kan oleh yang lainnya.

"Oia, Sarra gak di sini? Sarra mana?"
tanya bu Aida kemudian.

Tia mengangkat bahu
memandang teman
temannya yang mungkin memiliki jawaban.

"Mungkin di kamarnya,"
jawab Cindy yang
kamarnya berada tepat di samping kamar Sarra.

Setelah mendengar
jawaban Cindy, bu Aida pun langsung pergi, menyusuri lorong asrama
menuju kamar Sarra.

"Mungkin bu Aida juga curiga dengan Sarra,"
ucap Tia, menutup pintu lalu berbalik memandangi
teman temannya.
*
Seminggu setelah
menghilangnya Anna,
berita tentangnya tidak lagi menjadi topik utama. Semua orang nampaknya
sudah puas beropini
tentang penyebab yang membuat Anna
menghilang begitu saja.

"Biar itu jadi urusan
polisi,"
ucap Denna suatu
hari saat sudah mulai
bosan dengan
pembicaraan teman-
temannya.

Dan semenjak hari itu
merekapun setuju
biarlah menghilangnya
Anna menjadi urusan
polisi saja.

Namun, siang itu berbeda.

"Sarra hilang!"

Cindy meraih tangan
Jenna, saat wanita
berambut pendek itu
akan memasuki kelasnya.

"Apa?"

Jenna menghentikan
langkah.

"Tadi polisi datang ke
asrama,"
lanjut Cindy

"Serius?"
Jenna mengerutkan
kening. Cindy
mengangguk.

"Iya, tapi aku gak tau
gimana ceritanya, tadi
waktu aku mau
berangkat ke kampus
polisi datang.
Awalnya aku bingung ada apa, tapi kata bu Aida, Sarra hilang."

Jenna terdiam, mengingat-ingat
kembali kapan terakhir dia bertemu wanita itu.

"Nanti tanya ke Sania aja, dia masih di asrama, aku
buru-buru, ada kelas,"
ucap Cindy lalu berlari
pergi.
*
"Sekarang Sarra
menghilang, jadi?"

setelah memesan
beberapa mangkok bakso milik lek Darno yang paling terkenal di kantin itu, Tia mulai mengajukan pertanyaan seraya mengedarkan
pandang pada teman
seasrama yang ada di
hadapannya.

Siang itu suasana kantin ramai dengan Mahasiswa yang
menikmati bakso seraya membicarakan tentang menghilangnya Sarra. Dan mereka pun mulai lagi membangun opini.

"Dia pelakunya, jadi dia kabur karna takut di tangkap polisi, gitu?"
ucap Tia lagi.

"Kata teman sekelasnya, Sarra gak masuk kelas
selama empat hari
mungkin sejak itu dia
hilang."

"Tapi aku terakhir
melihat dia tiga hari lalu."
Jenna membantah
perkataan Sella.

"Iya, aku juga masih
dengar suara di kamar Sarra tiga hari
lalu,"
ucap Cindy yang
langsung membuat Lily menggeser kursi
mendekat ke arahnya

"Suara apa?"

Cindy mendengus kesal mendengar pertanyaan Lily

"Ya suara
jalan, buka tutup pintu dan aktivitas lain, kan kamar bersebelahan ya
kedengaran. Dasar
penakut!"
ucapan Cindy membuat
Lily tersenyum malu.

"Selamat menikmati,"
ucap Lek Darno seraya
meletakan mangkuk
bakso ke atas meja.
Semua antusias, menarik mangkuk bakso ke hadapan masing masing,
kecuali Lily yang
memang tidak memesan,
dia memilih untuk
menikmati es jeruk saja.

Seketika obrolan pun
terhenti berganti dengan suara denting sendok yang beradu dengan mangkuk.

Hingga akhirnya Sania datang.

"Asrama jadi tempat yang menakutkan!" ucap Sania. Wajahnya terlihat pucat.
Dia meletakan sebotol air mineral lalu memilih duduk di samping Sella.

"Ada apa?"

"Gimana?"

"Kok bisa?"

Sania mendengus baru saja dia datang langsung di todong dengan bermacam pertanyaan.

"Jadi.."
Sania menghentikan
kalimatnya, lalu meraih botol berisi air mineral yang tadi di letakannya di
meja.
"tadi malam ternyata
kakaknya Sarra datang ke asrama,"
Sania menghentikan
kembali perkataanya,
membuka tutup botol lalu meminum airnya sampai habis.
"Kakaknya datang ke
asrama karena katanya sudah empat hari Sarra gak bisa di hubungi,"
lanjut Sania
"Tapi pas dia sampai di kamar Sarra, Sarra gak ada, kalian tau apa yang di temukannya?"

Sania sengaja
membiarkan teman
temannya menebak

"Apa?"
semua kompak bertanya.

Sania terdiam beberapa detik, mengatur kata
untuk menjelaskan pada teman-temannya tentang apa yang terjadi di
asrama mereka. | Cerpen Misteri Kisah Misteri Gadis Tanpa Rambut Part 2
- Bersambung -