Hei… lihatlah ! wanita yang dia tunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan kini tak lagi bersama nya. Menyedihkan bukan ? mata itu, mungkin masih sanggup menyembunyikan kesedihannya.
Tapi.. aku yakin, hati itu pasti sedang menangis menyaksikan kejadian yang tak pernah dia inginkan sembari bertanya “ apa yang bisa dia lakukan ?” apakah dia harus lari sejauh mungkin kemudian melupakan semua kenangan tentang nya. Melupakan nama yang begitu lama dia ukir indah di hatinya, mengusir semua senyum dan tawa yang pernah dia hidup bersamanya, dan menghapus semua rencana masa depan yang dia angan-angankan sejak mengenalnya. | Cerpen Cinta Kisah Cinta Aku Pendam Dalam Doa
Tidak… itu tak akan pernah dia lakukan. Lihatlah ! hari ini dia datang di acara bahagia itu bersama indah lesung pipinya. Meski aku tahu, lesung pipi itu masih terlihat pahit dengan wajah suram yang tak rela. Jalan kehidupan ini memang tak pernah bisa ditebak, selalu tak berharokat. Hingga tak mudah tuk memahaminya. Terima atau tidak, dia harus terima. Karena jodoh, bukan tentang apa yang diharapkan, bukan juga tentang apa yang diinginkan, melainkan ia adalah tentang apa yang Dia (Allah) kehendaki. Pernah suatu hari wanita itu berucap dengan air mata berderai: “ jangan benci aku ! aku mohon.” dia hanya menjawab dengan senyum kemudian berkata : “ daun yang terjatuh tak pernah membenci angin.” Iya… dia sama sekali tak pernah membencinya.
Bahkan dia selalu berdo’a agar wanita itu selalu bahagia walau tak hidup bersamanya. Dia tahu, bahwa wanita itu mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Tapi tetap saja, cintanya takkan pernah bisa merubah kehendak. Cintanya tak kuasa menolak keinginan seorang ayah yang begitu menyayanginya. Seorang ayah yang hanya menginginkan putri satu-satunya hidup bahagia. Dan dia juga tahu, kalau cinta tak harus memiliki.
Saat membaca kisah ini, mungkin kalian sedang bertanya dan sibuk mencari tahu siapa pemuda itu. Siapa pemuda itu tidaklah penting, tapi yang harus kalian tahu bahwa dia hanyalah pemuda sederhana yang lama hidup di pulau lautan dan sempat belajar dari karang tentang arti sebuah kesabaran. Karang yang selalu bersabar saat dihempas kejamnya badai. Karang yang tak pernah mengeluh saat terbakar panas nya terik mentari.
Karang yang tak pernah membenci walau raganya selalu tersakiti. Karang yang akan tetap berdiri kokoh menghadapi keras nya kehidupan sembari berharap setangkai mawar kelak tumbuh subur diatasnya. Melalui semua hari bersamanya. Melihat indah nya sunrise dan pelangi di pagi hari. Juga menyaksikan cantiknya bintang dan rembulan di malam hari. Harapan yang begitu indah namun semu.
Namun, Lihatlah.! hari ini dia datang di acara bahagia itu tidak hanya dengan lesung pipi, tapi juga membawa sebuah harapan semu. Layak nya karang yang mengharapkan setangkai mawar tumbuh di atasnya. Harapan semoga wanita itu bisa bersamanya. Berharap tentang keajaiban sebuah do’a itu benar adanya. Keajaiban yang katanya bisa merubah sebuah kehendak. Keajaiban yang katanya bisa menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin.
“apa kabar teman?” sapa seseorang dengan suara yang rasanya tak asing lagi di telinganya. Suara seorang teman yang cukup lama hidup bersamanya. Seorang teman yang ternyata kakak dari dari wanita itu.
Dia hanya tersenyum, menyembunyikan kesedihannya.
“ adikku hanya mencintaimu teman. Sering dia bercerita tentangmu padaku, bercerita bahwa dia sangat mencintaimu, bercerita bahwa dia hanya ingin bersamamu. Sering juga aku melihat nya menangis menengadahkan tangan. Semoga dirimu adalah pendampingnya di hari nanti. Bahkan sampai saat ini dia masih menyelipkan nama mu dalam do’anya agar dia bisa bersanding denganmu.
“apa kau datang hanya untuk menghiburku?” | Cerpen Cinta Kisah Cinta Aku Pendam Dalam Doa
“ teman, bukan kah kau tahu, aku tak pernah berbakat menjadi seorang penghibur. Aku hanya berbakat menjadi seorang pengganggu. Aku masih ingat sekali dengan wajah sebal kecut mu itu saat aku berusaha menghiburmu. Lihatlah diriku teman ! apa aku terlihat sedang bercanda hanya sekedar tuk menghiburmu?. apa yang aku katakan adalah apa yang aku dengar dan aku lihat.”
“Apa maksudmu? Bukankah itu hanya sebatas harapan semu yang mungkin bisa menjadi kenyataan dalam dunia sinetron menyebalkan.”
“teman, itu memang harapan semu, tapi do’a mampu merubahnya menjadi nyata. Apa kau masih mengingat tentang keajaiban sebua do’a yang sempat kau ajarkan padaku dulu? Atau kau hanya pura-pura lupa?”.
dia hanya terdiam berharap itu benar.
“ teman, apa kau tahu? Orang yang kami tunggu di hari bahagia ini ternyata tak kunjung tiba. Karena dia punya kehendak cinta yang lain. Hari ini, aku ingin dirimulah yang menggantikannya. Karena tak mungkin acara ini dibatalkan begitu saja”.
“aaku..?” ucapnya tak percaya
“ iya teman, kamu. Hanya kau lah yang pantas menggantikannya.”
“bagaimana dengan orang tuamu ? bukankah mereka belum tahu siapa diriku? Apa mereka kan menerimaku begitu saja?.”
“teman, tentang orangtuaku biarlah aku yang mengurusnya karena mereka akan selalu percaya padaku. Ayolah! Adikku sudah tak sabar menunggumu. Hari ini kita akan buktikan bahwa keajaiban tentang sebuah do’a itu benar.”
“terima kasih teman.”
“sepertinya hari ini adalah hari terakhirmu memanggilku teman. Karena besok kau harus memanggilku abang.” balasnya tersenyum
“kau masih saja menyebalkan seperti dulu teman.” | Cerpen Cinta Kisah Cinta Aku Pendam Dalam Doa