Apakah kita tahu, awalnya kita "harus" sholat setiap kurang lebih 29 menit sekali?
Coba kita ambil rakaat terbanyak, yaitu setiap sholat 4 rakaat, ditempuh dalam waktu 10 menit. Artinya, dalam sehari waktu sholat kita adalah 500 menit. Maka 500 menit itu sama dengan 8,333... jam.
Jika setiap 29 menit kita harus sholat, kemudian dipotong waktu sholat 10 menit. Itu artinya waktu keduniaan kita 19 menit di sela sholat. Bisa apa dengan waktu segitu?
Apakah Allah kejam? Mari kita coba hitung lagi.
Jika waktu sholat adalah 8,333 jam, maka itu baru sepertiga dari waktu yang disediakan Allah untuk kita. Yaitu, 24 jam - 8,333 jam = 15,667 jam.
15,667 jam waktu keduniaan kita. Ya Rahman Ya Rahim. Allah Maha Baik.
Apakah kita diwajibkan sholat 50 waktu? Alhamdulillah, tidak.
"Apa yang diperintahkan oleh Tuhanmu?" tanya Musa.
"Shalat lima puluh kali, " jawab beliau.
"Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melakukannya. Kembalillah menemui Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya bagi umatmu, " kata Musa.
Beliau memandang Jibril, minta pendapatnya. Maka Jibril mengisyaratkan, dengan berkata, "Itu benar, jika memang engkau menghendaki."
Apakah kita pernah membayangkan bagaimana malunya beliau, Rosulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam sewaktu kembali menghadap Allah untuk urusan minta dikurangi jumlah waktu sholat yang dalam sehari hanya sepertiganya itu?
Mungkin belum terbayang? Mari simak analogi berikut :
Sebelumnya saya tanya dulu. Apakah ada yang mau dapat 1 Milyar, tapi cuma hidup satu menit? Kalau saya jelas tidak. Tentu Anda juga.
Analoginya begini : | Cerpen Islami Kamu Harus Tahu Kenapa Ada Isra Mi'Raj
Jika kita seorang manager di suatu perusahaan. Punya karyawan. Gaji karyawan itu 1 Milyar per hari. Ini gaji yang telah ditetapkan direksi. Setiap hari mereka harus membuat laporan yang telah ditetapkan oleh direksi tentang tata caranya dan kapan waktu-waktunya, yang memakan waktu sepertiga dari waktu kerja. Kira-kira, sanggupkah kita sebagai manager menghadap direksi, meminta keringanan untuk karyawan kita?
Begitulah kira-kira yang dirasakan Rosulullah Sholallahu 'Alaihi Wa Sallam. Lebih malu lagi.
"Kembalilah lagi menemui Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya, " kata Musa.
Begitulah beliau mondar-mandir menemui Musa dan Allah Azza wa Jalla, sehingga sholat itu ditentukan lima kali.
"Kembalilah lagi, " kata Musa.
"Aku sudah malu terhadap Rabb-ku. Aku sudah ridha menerimanya." sabda beliau.
Allah berfiman, "Kewajiban dari-Ku telah Kutetapkan dan telah Kuringankan bagi hamba-Ku."
Lima waktu. Dengan ganjaran tetap lima puluh waktu.
Mari kita hitung lagi. Jika setiap sholat ditempuh dalam waktu sepuluh menit. Maka lima waktu adalah lima puluh menit. 23 jam 10 menit, adalah waktu keduniaan kita.
Jika karyawan. Bergaji 1 Milyar per hari. Tugas nya hanya berkerja dengan baik dan membuat laporan lima kali setiap kerja, yang hanya memakan waktu kurang lebih 3 % nya saja, lalu ia lalai melaksanakan tugasnya. Maka masih amat sangat sopan jika dia kita katakan karyawan yang amat sangat tidak tahu diri. Kurang ajar. Tak tahu diuntung.
Entahlah, ungkapan apa yang pantas jika ada karyawan yang sengaja meninggalkan tugasnya itu.
Mengapa ada Isra' Mi'raj?
"Karena Allah hendak menyampaikan perkara besar kepada kekasih-Nya, yang perkara itu ternyata dianggap sangat kecil oleh umatnya."
Apa?
Sholat!