Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 2

"Assalamualaikum" pintu di gedor oleh wanita bertubuh mungil dengan kulit putih terawat. " Waalaikum salam" Vania menjawab salam lalu berdiri membukakan pintu. "Kamu siapa?" Gita kaget melihat seorang wanita cantik berkerudung putih yang berdiri di depannya. "Saya Vania istrinya mas Reza" Vania mengulurkan tangannya untuk bersalaman. | Cerpen Cinta Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 2


"Istrinya? Kamu pasti mengada-ngada kan? Saya Gita calon istrinya mas Reza" suara Gita bergetar mendengar perkataan Vania.


" Mari masuk gita, silahkan menunggu mas Reza di dalam." Vania mempersilahkan Gita masuk Dan Vania berjalan mengikuti Gita dari belakang.


Gita memandangi seisi ruang dengan perasaan yang campur aduk, rumah ini rumah yang di janjikan Reza untuk kehidupan mereka nanti tapi semua hancur berantakan.


"Silahkan duduk git, saya akan menelfon mas Reza untuk pulang."
Vania berjalan menuju kamar hendak mengambil handphonenya dan memecah lamunan Gita.


"Gak usah Van, biar aku saja" Gita melihat Vania dari atas ke bawah.


"Baiklah, silahkan telfon mas Reza" Vania duduk di sofa di sebelah Gita.
"Kapan kamu menikah dengan mas Reza?" Air mata Gita turun begitu saja.


" Kemarin, maaf melukai kamu Gita" Vania menggenggam tangan wanita itu.


"Kenapa? Kenapa kalian menikah? Kalian selingkuh? Kamu hamil? Jawab van!" Suara Gita mulai meninggi.


"Tidak Gita, kami di jodohkan, percayalah mas Reza orang yang baik tidak mungkin dia begitu." Vania berusaha menjelaskan.


"Kamu mencintai mas Reza? Kalau tidak kalian harus bercerai." Terbata-bata suara Gita mencoba menahan tangisnya.


"Aku mencintai mas Reza Gita, jika bercerai solusinya maaf aku tidak bisa" Gita membohongi dirinya sendiri.


"Lalu aku? 4 tahun kami menjalin kasih Van bahkan kami sudah membeli cincin pertunangan" tangis Gita semakin menjadi.


" Jadilah madu ku git, aku siap mas Reza menikahi mu tapi aku tidak bisa mas Reza menceraikan ku" air mata Vania pun meleleh.


" Aku yang tidak bisa Vania, aku tidak mau membagi mas Reza dengan siapapun" Gita berlari meninggalkan kan vania dengan perasaan yang hancur berantakan.


" Bodohnya aku, teganya aku menghancurkan hatiwanita lain" suara Vania lirih menyayat hati.


***


" Papa....." Gita berlari mencari papanya.


" Ada apa sayang?" Lelaki tua itu berlari memeluk putri kesayangnnya.


" Mas Reza pa." Suara Gita semakin serak menahan tangis


" Kenapa Reza?" Pak Rohim mengangkat dagu Gita agar dia bisa melihat mata putrinya tapi Gita berlari menuju kamar dengan air mata yang masih terus turun.


Pak Rohim bingung apa yang terjadi pada Gita, dia berusaha menghubungi Reza berkali-kali tapi tidak ada jawaban.


***


"Kemana lu? Gak langsung pulang? Udah malam ni bro" Seno berjalan menghampiri Reza. "Bentar, hp gue tinggal di ruangan" Reza berlari kecil ke ruangannya. | Cerpen Cinta Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 2


Reza melihat handphone nya dan banyak sekali panggilan yang tidak terjawab dari pak Rohim calon mertuanya dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, itu artinya sudah sangat larut untuk menghubungi kembali. Reza mulai mengecek wa ada pesan dari gita, seakan disambar petir Reza melihat isi chat gita, Reza kembali berlari dia tidak sabar untuk sampai kerumah dan mencari tahu apa yang sudah terjadi.


Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam ketika Vania mendengar suara mobil reza, hati Vania berdegup kencang seakan tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Kehadiran Gita kerumah Reza pasti sudah diketahui Reza dan entah alasan apa yang akan diutarakan Vania dengan semua kejujurannya kepada Gita. Tanpa menunggu lama Vania langsung membukakan pintu utama menyambut kedatangan Reza.


"Gita tadi kesini" Vania bicara sebelum di minta.


"Kamu bilang apa ke dia?" Suara Reza meninggi dan bola matanya membesar seakan ingin menerkam Vania.
" Aku bilang aku istri kamu." Vania masih menunduk seolah tau apa yang akan terjadi.


Plak... Tangan kekar itu mendarat di pipi mulus vania.


"Sakit za, aku memang istri kamu apakah harus ada yang ditutupi?" Vania memegang pipi yang terasa nyeri.


" Lebih sakit hati ku, aku mencintai Gita dan Gita mencintai aku, kamu hadir merusak hidup ku masa depan ku." Reza terduduk di sofa sejujurnya ia menyesal menampar Vania karna tidak pernah dia kasar pada seorang wanita tapi Vania sudah menghancurkan hidupnya.


" Kamu pikir hati ku gak sakit? Aku mencintai mu za, mencintai suami ku sendiri dan aku mengatakan yang sebenarnya apa aku salah?" Vania terduduk di lantai, di peluknya kuat kaki yang sudah tidak lagi bertenaga.


"Tapi seharusnya kamu tidak hadir di hidup ku." Reza mengalihkan pandangannya tepat kearah Vania dengan tatapan sadis.


"Kamu pria dewasa, kamu punya hak penuh dengan hidup mu, kenapa kamu mau mengucapkan ijab qobul? Dan sekarang kamu menyalahkan ku?" Parau suara Vania menahan sakit di hati dan wajahnya.


"Argh..hancur sudah hidupku" Reza meremas rambut menyiratkan betapa kecewa dirinya.


Reza berlalu pergi meninggalkan rumah dengan hati yang berantakan, berdosa telah menampar Vania tapi juga merasa sudah menghancurkan hidup Gita.


"Mungkin sekarang aku dan kamu tidak bisa menjadi kita, tapi aku akan berjuang walau harus ada dia yang melengkapi kita." | Cerpen Cinta Kamu Bagaikan Pesona Pelangi Di Ujung Senja Part 2


Sebuah quotes kembali hadir buku diary vania mewakili perjuangannya mendapati hati Reza.


- Bersambung -