Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 2



Fatih bolak-balik di depan pintu sambil melihat jam yang melingkar di tangannya. Dia terlihat panik karena Hanum belum juga kelihatan batang hidungnya. | Cerpen Lucu Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 2


"Pak, sebentar lagi sidang akan dimulai," ucap sekretaris Fatih mengingatkan.


"Iya, aku akan segera kesana."


Fatih kembali melihat sekeliling tak ada tanda-tanda Hanum akan muncul, dia pun mengekor sekretarisnya menuju ruang sidang.


Hanum mengobati luka di sekujur tubuhnya, sesekali dia meringis kesakitan. Matanya tertuju pada foto yang terpajang di dinding kamar. Hanum mengambil foto itu lalu memeluknya erat.


"Hanummmm!" teriak seseorang sambil menggedor pintu. Hanum meletakkan foto di atas meja lalu berlari membuka pintu.


"Hanum … Ayah kamu ditemukan tewas di pinggir jalan, sekarang jenazahnya ada di rumah sakit dekat supermarket," ujar perempuan bertubuh subur itu. Setelah memberitahu Hanum dia langsung pergi.


Hanum mematung tak percaya pada apa yang di dengarnya. Dia pun menutup pintu lalu berlari menuju rumah sakit. Segala luka di tubuhnya sudah tidak terasa sakit lagi, tapi kenyataan Ayahnya meninggal telah membuat luka baru di hatinya.


"Ayah … Ayah …," gumam Hanum sepanjang jalan. Sesampai di rumah sakit dia bertemu dengan bibi nya, tampak wanita itu menangis di samping jenazah lelaki yang sangat dia kenal.


"Ayah! " pekik Hanum histeris. Dia memegang tangan kaku dan dingin milik lelaki yang selalu dia panggil Ayah. Kini lelaki itu sudah terbujur kaku tak berdaya, dan Hanum benci kenyataan bahwa Ayahnya sudah meninggal.


"Jangan kamu panggil kakakku dengan sebutan Ayah, kamu hanya anak haram, Ibumu itu telah menghancurkan hidup Kakakku!" Hardik wanita setengah baya itu sambil mendorong tubuh Hanum. Hanum pun jatuh, karena tak berdaya melawan tubuh kuat yang mendorongnya.


"Bibi … aku mohon izinkan aku melihat Ayah untuk terakhir kalinya, izinkan aku meminta maaf padanya." Hanum memegangi kaki wanita itu sambil terus memohon agar dia diizinkan tetap di samping Ayahnya.


Fatih melihat Hanum menangis dan memohon sambil memegangi kaki seorang wanita bertubuh besar. Fatih mengahampiri Hanum, lalu memegang tangannya.


"Berhenti Hanum!" Fatih pun melepaskan tangan Hanum dari kaki wanita itu, lalu membantunya berdiri.
Hanum menantap tajam kearah Fatih, dia mendorong fatih dengan kasar.


"Aku bilang padamu untuk berhenti ikut campur dengan urusanku, tolong berhenti mencari tahu tentang kehidupanku." Hanum pun berlari keluar rumah sakit, dia sudah tidak peduli pada apa pun lagi. Jika dia terus di sana maka akan terjadi keributan dan semua orang akan terganggu. Jadi dia lebih memilih mengalah dan pergi.


Fatih mengejar Hanum, dia tidak bisa tidak peduli pada Hanum, dia juga tidak mengerti dengan perasaannya, dia ingin membahagiakan Hanum dan melindungi gadis malang itu.


Langkah fatih terhenti saat melihat Hanum berjongkok sambil menangis di pinggir jalan. Fatih mendekati Hanum, dia pun ikut berjongkong di samping Hanum. Mereka terdiam, tatapan mereka fokus pada kendaraan yang berlalu lalang.


"Hanum … aku punya adik namanya Ayesha dia gadis yang terlahir buta dan tidak memiliki kaki karena itu orang tuaku membuangnya ke panti asuhan. Tapi, dia selalu tersenyum dan memiliki semangat untuk tetap hidup. Kau tahu kenapa? Karena dia punya tiga kakak yang mencintainya. Tidak cukupkah aku menjadi seseorang yang bisa membuatmu tersenyum?" ucap Fatih membuka suara.


Hanum menatap tidak percaya mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fatih.


"Kenapa aku harus tersenyum karena kamu?" tanya Hanum penuh selidik.


Fatih menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia juga bingung kenapa mengatakan hal bodoh seperti itu. Hanum tersenyum melihat tingkah Fatih yang kikuk mendengar pertanyaannya.


"Terimakasih sudah peduli padaku Fatih, tapi aku tidak selemah itu. Aku memang kehilangan orang-orang penting dalam hidupku, namun semangat untuk tetap hidup selalu ada." Hanum memamerkan senyum termanis miliknya pada Fatih. Fatih terpana melihat senyum gadis yang ada di depan matanya ini. Mereka saling tatap satu sama lain, dan hanya mereka yang mengetahui makna dari tatapan itu.


Hanum enggan untuk kembali ke rumah ini, karena sekarang dia akan tinggal sendirian di rumah yang memiliki banyak kenangan. Dia tidak bisa melihat Ayahnya di makamkan karena keluarga dari pihak Ayahnya menolak dia hadir.


Dulu dia sangat bahagia hidup bersama Ayah dan Ibunya, tapi sejak Ayahnya tahu dia bukan anak kandung, keluarga yang bahagia berubah menyedihkan. | Cerpen Lucu Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 2


Ayah yang begitu menyanyanginya berubah membenci kehadirannya. Sejak Ibu meninggalkan Ayah dan menjadi simpanan seorang pejabat, Ayah mulai menyiksanya karena rasa kecewa pada Ibu yang tidak bisa dia lampiaskan.


Hanum menghapus air mata mengingat semua yang pernah dia lalui bersama Ayah dan Ibunya.


"Aku tahu Ayah sangat mencintaiku, tapi karena Ibu semua berubah menyedihkan." Hanum berusaha tersenyum, untuk meringankan beban yang dia tanggung.


Fatih mengenakan setelan jas hitam yang membuat dia semakin tampan. Jam tangan rolex melingkar di tangannya. Malam ini dia akan makan malam dengan Inaya tunangannya. Fatih dengan sabar menunggu Inaya yang masih berdandan, dia tidak mengerti sudah se jam lebih dia menunggu Inaya tapi yang di tunggu belum muncul juga.


"Sayang maaf lama." Inaya dengan manja memeluk Fatih. Fatih menghela nafas melihat pakaian yang di kenakan Inaya. Gaun malan yang super sexy dengan riasan glamor di wajahnya. Sangat berbeda dengan Hanum, dia cantik natural tanpa riasan apa pun, dia juga terlihat manis dengan model rambut pendeknya. Fatih pun berusaha menepis pikirannya tentang Hanum.


"Sayang kita berangkat sekarang," ujar Inaya sambil bergelayut manja di lengan kokoh Fatih.


Ingin rasanya dia memperkenalkan Inaya pada Kaneki agar keponakannya itu tidak mencomblangkannya lagi dengan pegawai di kantin sekolahnya. Tapi, Inaya tidak suka anak kecil, jadi dia tidak ingin bertemu Kaneki. Dia selalu beralasan akan kenalan dengan Kaneki setelah menikah.


Ken dan Kaneki bermain bola di taman, setelah selesai olahraga malam mereka membeli minuman dan menyantap jagung bakar.


"Jagung bakar memang enak dimakan malam-malam," ujar Kaneki kegirangan. Ken hanya tersenyum melihat putranya yang begitu antusias menikmati jagung bakar.


"Wah … ada lampion terbang." Kaneki meletakkan jagungnya di atas bangku taman lalu berlari mengejar lampion yang berterbangan. Ken hanya mengawasi Kaneki dari kejauhan. Kaneki fokus melihat lampion yang berterbangan sehingga dia tidak melihat lubang di hadapannya. Kaki Kaneki pun masuk lubang dan terjatuh. Dia meringis kesakitan, kakinya tak bisa di gerakkan. Seseorang mengulurkan tangan untuk membantunya. Tanpa ragu Kaneki meraih tangan seorang gadis bertubuh mungil. Gadis itu berusaha mengeluarkan Kaneki dari lubang, dan tak berapa lama Kaneki pun berhasil di selamatkan oleh gadis mungil dengan senyum mempesona itu.


"Kamu tidak apa-apa?" tanya gadis itu khawatir.


"Aku baik-baik saja," jawab Kaneki tersenyum


"Kaneki … kamu tidak apa-apa? Mana yang sakit?" ujar Ken tiba-tiba muncul. Dia pun langsung memeriksa tubuh Kaneki, raut wajahnya terlihat begitu khawatir, dia sangat takut terjadi sesuatu pada putranya.


"Cuma kakiku yang lecet, tante ini yang menolongku." Kaneki menunjuk gadis mungil yang tidak berkedip menatap Ken.


"Terimakasih sudah menolong putraku," ucap Ken lalu menggendong Kaneki pergi. Gadis mungil itu masih terdiam memperhatikan Ken yang kian menjauh. | Cerpen Lucu Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 2


- Bersambung -