[Kamu ngajak aku baikan?] tanyanya di inbox dengan emoticon ngambek.
[Emang kita berantem?] tanyaku lugu pada si pria super galak itu.
[Heemm. Jadi kamu masih ga tahu apa salahmu?] si galak itu mulai menggeram.
[Maafin aku, kakak. Sumpah aku baru baca inbox-mu malam ini.] Aku menuliskannya dengan merasa bersalah.
[Kamu tahu? Aku mengirimnya dua minggu yang lalu. Dan kamu baru baca sekarang. Kemana ajah sih kamu!] tulisnya marah-marah. | Cerpen Lucu Dasar Kamu Memang Cowok Super Galak
Aiiih dia mulai ngamuk lagi.
[Nyungsep kakak inbox-nya.]
[Makanya jangan chatingan sama cowok ga jelas! Giliran aku inbox kamu cuekin. Chatingan sama mantan, kamu ladenin!]
[Maksudnya apa, Kak?] Aku bertanya heran. Ini cowok kagak ada basa-basinya. Main semprot gitu ajah.
[Si Rumintang bilang kalo kamu ga suka sama aku. Kamu mau balikan sama mantan kamu itu.]
[What?] Aku terperangah tak percaya.
[Jangan belaga bloon. Aku kesal sama kamu.]
[Tunggu, Kak. Kayaknya ada yang salah deh. Emang Rumintang bilang apa ke kakak?] Aku mulai kebingungan apa sih yang tengah terjadi. Fitnah apa yang beterbangan di luar sana yang disebarkan oleh si Rumintang, mantan pacar dan seorang penulis yang merasa tersaingi olehku itu. Gara-gara aku kalahkan dia di sebuah event lomba menulis.
Tiba-tiba si Kakak galak mengirimkan screenshot berisi bercakapan aku dan Rumintang yang tentunya beberapa chat sudah di hapus oleh Rumintang. Intinya di screenshot itu aku yang disudutkan menjadi orang bersalah dan terkesan masih mengharapkan untuk balikan sama pria itu.
[Dia kirimikan itu padaku.] tulis si cowok galak lagi.
Aku tarik nafas dalam-dalam. Ingin ku maki si Rumintang yang berhasil membuat namaku tercemar.
Aku cek inbox yang aslinya, lalu aku kirimkan pada si galak itu tanpa ada yang dihapus. Aku klarifikasi semuanya dengan cara santun walau hati ini dongkolnya bukan main.
Beberapa lama kemudian si galak inbox lagi.
[Sudah. Lupakan semuanya. Mari kita saling memaafkan yah.]
[Ok.] Aku menarik nafas lega dan tersenyum senang walau dia tak pernah melihatnya.
Pagi hari, aku posting status ngetag namanya.
Selamat pagi, Jutek!
Eh, tanpa di sangka. Dia langsung merespon dan membuatku kaget.
[Hapus tag-nya. Aku ga suka. Keterlaluan kamu yah manggil aku jutek. Jutek itu buat orang yang suka marah-marah dan sensitifan.] Omelnya dalam kolom komentar.
'Emang iya kamu tukang marah-marah dan sensitifan.' Aku bergumam dalam hati.
Bukan itu saja, si cowok galak itu nge-post fotoku yang sedang tersenyum dengan barisan gigi yang rapih di grupnya dan mempermalukan aku di sana dengan omelannya yang mirip nenek lampir.
Dia pikir aku jualan gigi behel kali sampai mengatai gigiku segala.
Sialan. Dia cari perhatian. Apa dia ga tahu kalo selama ini aku sangat respect padanya.
Sungguh aku tak mengerti dia. Maunya apa.
Lalu aku memberinya pesan via inbox.
[Hapus postingannya. Jangan bikin aku gemes. Atau aku cipok kau nanti!] Tulisku dengan kesal. Aiih kesal sih kesal tapi aku masih bisa becanda. | Cerpen Lucu Dasar Kamu Memang Cowok Super Galak
Dilihatnya inbox dariku. Hanya dibaca saja tidak dibalasnya.
Ah, mungkin dia sedang sibuk bekerja.
Malam hari setelah selesai merampungkan sebuah cerbung yang rutin aku kirim ke grup literasi. Aku beranjak menjauh dari kursi.
Ah, malam minggu yang sepi. Punya pacar LDR an membuat malam minggu sama seperti hari biasa.
Aku melemparkan ponsel ke atas kasur. Aku merebahkan diri juga.
Tiba-tiba inbox-ku bernyanyi lagi. Aku langsung membuka dan membacanya.
[Keluarlah. Aku mengajakmu kencan. Jangan pake lama. Aku nanti marah!]
Ah, aku terbelalak tak percaya. Si cowok super galak itu sudah berdiri di depan pintu rumahku.
Mengajakku kencan katanya.
[Rosita, aku hitung sampai tiga.Jika kamu ga keluar juga, aku balik ke Jakarta.] Tanpa berganti pakaian aku menyambar kerudung dan melesat membuka pintu.
Si cowok super galak sudah berdiri menunggu dengan tampangnya yang menjengkelkan.
Dia semakin cemberut melihatku hanya memakai piyama saja.
"Ayo pergi!" Dia menarik tanganku dengan cepat untuk menaiki motornya. Aku segera menaiki motor itu.
'Mau kemana?" tanyaku ingin tahu.
"Jalan-jalan. Menghabiskan kangenku padamu. Pacarku." jawabnya seraya melempar senyuman yang paling menawan ke arahku.
"Peluk aku. Kita akan ngebut di jalanan. Berhenti di puncak bintang dan menikmati indahnya sinar rembulan. Kamu suka itu, bukan?" Dia mulai menggombal. Nada suaranya pelan dan lembut tidak galak lagi. Dan aku suka itu, apapun saja yang ada dalam dirinya. | Cerpen Lucu Dasar Kamu Memang Cowok Super Galak
Dasar cowok super galak. Tetap saja kalo lagi kangen sama pacar kau minta pelukan.
Aku dan dia pun melesat membelah jalanan menuju puncak bintang menikmati rembulan disana bersama-sama.