Suara Misterius Dari Lorong Rumah Sakit

Ini cerita baru kualami malam tadi. Jadi sepupuku Ida dioperasi pengangkatan batu empedu dan dia dirawat di ruangan vip.

Hari pertama, dia dijaga oleh sepupu yang lain Wiwin sampai jam 9 malam. Sesudah jam 9 Wiwin pulang dan suami Ida menunggu sampai besoknya.

Ruangan Anggrek tempat Ida dirawat sekarang jadi ruangan yang nyaris kosong karena pasien-pasien dirawat di gedung baru, di seberang gedung yang lama. Kedua gedung itu dihubungkan oleh sebuah lorong yang dibangun di atas jalan raya. | Cerpen Misteri Suara Misterius Di Lorong Rumah Sakit 

Malam pertama, Wiwin mendengar di lorong kelas dua ruangan Anggrek ada suara perempuan menangis. Wiwin keluar, hanya ada satu ruangan yang diisi pasien. Tampak dari tumpukan sendal yang ada di luar ruangan.

Suara perempuan itu begitu sedih, sesenggukkan dan meratap dengan kata-kata yang tidak jelas. Jam dinding di atas pintu masuk kelas 2 baru menunjukkan jam setengah sembilan.

Hanya ada dua orang petugas di ruangan Anggrek. Tampaknya mereka tidak terganggu dengan suara tangisan itu. Mereka asyik ngobrol sambil memeriksa data-data pasien.

Wiwinpun kembali ke kamar. Dan ketika seorang suster masuk memberikan suntikan, dia bertanya,"Di kelas 2 ada yang meninggal ya Sus?"

Suster menjawab,"Gak ada, bu."

"Lha itu tadi ada yang nangis."

Suster kebingungan. "Ah masa? Gak ada apa-apa kok, kan barusan saya dari sana."

Wiwin jadi merinding. Jelas sekali waktu dia berdiri di luar suara tangisan itu masih berlangsung. Untung, suami Ida datang dan dia buru-buru pulang.

Tadi malam giliran aku dari siang sampai malam yang jaga. Banyak saudara dan teman-teman Ida yang menjenguk.

Aku duduk di luar. Suasana jam 8 malam itu sangat sepi apalagi hujan baru selesai turun.

Dua kursi dari tempatku duduk ada seorang anak laki-laki memakai seragam batik SMK asyik bermain game. Agak lama juga aku duduk di luar. Ketika yang menjenguk Ida berpamitan akupun masuk lagi ke ruangan.

Aku pamit beli nasi dulu pada Ida. Ketika aku ke luar aku melihat anak SMK itu sedang menuruni tangga menuju lantai bawah sementara aku memilih naik lift.

Betapa kagetnya begitu pintu lift terbuka anak SMK itu keluar dari lift dan masuk ke ruangan kelas 2.

Aku jadi merinding. Sendirian di dalam lift membuat badanku agak menggigil. Dan sialnya aku melihat anak SMK itu sedang berjalan di ujung lorong. Ya Allah, bukannya tadi dia masuk ke ruangan Anggrek kenapa sekarang dia sudah ada di ujung lorong?

Sial sekali, lorong itu dalam keadaan sepi. Hanya aku yang lewat di sana. Bayangkan, aku harus melewati poli-poli yang sudah tidak terpakai lagi.

Tidak ada apa-apa, tidak ada apa-apa, aku menghibur diriku sendiri dan berjalan dengan sangat cepat melewati lorong dan menuruni tangga. Alhamdulillah, di bawah tangga banyak keluarga menggelar karpet jadi ketakutanku agak berkurang.

Sekilas aku melihat anak SMK itu masuk ke ruangan IGD.

Pulang makan aku melihat anak SMK itu duduk di kursi di ruang IGD yang paling ujung, menunduk maen hape.

Tapi...ketika lewat lagi di lorong itu aku melihat anak SMK itu muncul dari ujung. Kakiku mulai goyah. Ya Tuhan, kenapa aku harus ketemu hantu di sini? Mau nangis rasanya.

Apa anak SMK itu pernah meninggal di rumah sakit ini dan sekarang sedang menampakkan diri padaku? Tapi kenapa dia menampakkan diri padaku? Kenapa harus aku?

Untuuuung...saat itu ada 2 orang perawat berjalan di belakangku jadi akupun dengan sengaja memepetkan diri ke arah mereka.

Ketika berpapasan dengan anak SMK itu badanku terasa dingin. Aku melirik sekilas, benar dia, wajahnya sama!

Suami Ida sudah datang dan kebetulan ada teman suaminya yang menjenguk Ida. Jadi ketika mereka pamitan akupun cepat-cepat pamitan supaya ada teman ketika jalan melewati lorong.

Lega sekali akhirnya ketika aku sampai di IGD yang ramai dan ke luar lewat tempat parkir yang penuh dengan kendaraan. | Cerpen Misteri Suara Misterius Di Lorong Rumah Sakit 

Dan...aku melihat anak SMK itu lagi. Dua-duanya! Yang seorang menunggu dekat pintu satpam, yang lain berjalan mengambil motor.

Aish...ternyata mereka kembar! Sial...kenapa mereka bukan pulang dulu ke rumah ganti baju yang beda jadi aku tidak ketakutan begini dan merasa geer seolah-olah arwah mereka ingin menyampaikan pesan melalui diriku.