"Fa…tih," ucap Inaya terbata-bata, nafasnya sudah tidak beraturan lagi. Tangannya meraih pipi Fatih, lalu akhirnya Inaya menutup matanya. | Cerpen Lucu Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 9
"Inaya bertahanlah! Aku mohon bertahanlah!" teriak Fatih sambil berlari menggendong Inaya ke mobilnya.
Sesampai di rumah sakit Inaya langsung ditangani oleh dokter. Fatih menelpon sekretarisnya untuk menyelesaikan masalah penembakan yang menimpa Inaya. Kemudian Fatih menelpon Ken dan memberitahu bahwa Inaya masuk rumah sakit
Setelah dokter keluar dari ruangan Fatih langsung berlari menghampirinya.
"Bagaimana keadaan Tunangan saya Dok?" Fatih langsung menyerbunya dengan pertanyaan.
"Maaf, dia sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit," jawab dokter sambil memegang bahu Fatih. Fatih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Tidak mungkin!" teriak Fatih lalu berhambur masuk ke ruangan Inaya.
Di ranjang tubuh dan wajah Inaya sudah ditutupi kain putih. Tangan Fatih bergetar membuka kain itu. Tangisnya pecah melihat Inaya sudah tidak bernyawa lagi.
"Maafkan aku, tidak bisa menepati janji untuk menjagamu. Maafkan aku telah melukai hatimu. Ini janji terakhirku padamu. Aku pasti akan menangkap mereka yang telah membunuhmu. Aku berjanji Inaya," ucap Fatih di tengah isak tangisnya.
Fatih sudah tidak kuat lagi, kakinya terasa lemas dia pun terjatuh, dia benar-benar terluka karena kehilangan Inaya. Dia terus menangis karena menyesal tidak bisa melindungi Inaya. Fatih mengambil cincin milik Inaya dari saku celananya. Dia terus saja melihat cincin itu dan mengingat semua kenangan bersama Inaya. Mungkin dia memang tidak mencintai Inaya sebagai kekasih, tapi dia sudah menganggap Inaya sebagai adik yang harus dia lindungi.
Ken dan Hanum berlari menuju ruangan yang dimaksud Fatih saat menelpon tadi. Mereka melihat Fatih duduk sambil menangis. Ini pertama kalinya Hanum melihat Fatih menangis seperti ini. Dia pun menghampiri Fatih, kemudian berjongkok dihadapannya.
Fatih langsung memeluk Hanum, dia menangis di pelukan Hanum. Hanum pun membelai rambut Fatih, dia berusaha menenangkan lelaki itu.
"Jangan menangis, kau tahu? Sekarang Inaya sedang melihat kita. Dia tersenyum kearah kita."
Fatih melepaskan pelukannya, lalu melihat keseliling.
"Dimana Inaya?"
"Tempat di sampingmu. Dia sudah memaafkanmu dan kamu harus mengejar cinta pertamamu, itu yang dia katakan."
Fatih melihat ke sampingnya tapi tidak ada siapa-siapa. Air matanya terus saja mengalir tanpa henti. Rasa sesak menyelimuti dadanya.
"Dia sudah pergi," ucap Hanum lagi.
Ken menghampiri Fatih, dia pun memeluk adik bungsunya itu. Kini giliran dia yang harus menenangkan dan menghibur Fatih. Empat tahun lalu Fatih menghiburnya saat dia kehilangan Navysa, sekarang dia harus menguatkan Fatih.
Fatih dan Hanum duduk di bawah pohon sambil menikmati teh hangat dan kue kering buatan Hanum. Fatih menatap lekat wajah cantik Hanum, Hanum tersipu malu karena ditatap seperti itu. Dia pun menonjok bahu Fatih lembut.
"Berhenti menatapku seperti itu!" ujar Hanum kesal.
Fatih cekikikan melihat wajah Hanum bersemu merah.
"Terimakasih sudah menghiburku," ucap Fatih sambil tersenyum
"Sekarang aku menyadari sesuatu, sepertinya sekarang aku tahu siapa lelaki yang sebenarnya aku sukai."
"Memangnya siapa?" tanya Fatih penasaran.
"Rahasia." Hanum mengedipkan mata genit pada Fatih, lalu berlari sambil menjulurkan lidahnya.
Fatih berlari mengejar Hanum, Hanum mempercepat langkahnya dan bersembunyi di semak-semak.
"Hanum … Hanum … keluar!" teriak Fatih sambil terus mencari Hanum. Hanum tidak memperdulikan panggilan Fatih, dia tersenyum puas melihat Fatih bingung mencarinya.
Seseorang memakai pakaian serba hitam diam-diam menutup mulup Hanum dari belakang. Sepertinya kain penutup yang digunakan untuk menutup mulut Hanum dicampur dengan obat bius, karena Hanum pingsan dibuatnya. | Cerpen Lucu Inikah Kisah Cinta Kids Jaman Now Part 9
Lelaki itu pun meletakkan tubuh Hanum di pundaknya, kemudian membawa Hanum pergi.
- Bersambung -