Namanya Oktavian, dia tampan. Dengan hidung yang mancung, kulit yang putih, dan mata yang sipit. Itulah yang terpampang di Poto profilnya. aku mengstalking akunnya, sukses mataku membelak saat melihat semua postingannya. | Cerpen Remaja Tidak Disangka Ternyata Kau Cowok Iblis
Mature parah, dia seseorang pecinta BDSM, dan kami sama. Lalu, aku mulai melihat linimasanya, tertawa geli karena dia seseorang yang garing dan lucu.
Lalu tangan bergerak mengirim pesan kepadanya.
(Pecinta Mature ya bang?)
(Emangnya kenapa dek?) Balasnya.
"Kagak nyambung," gumamku.
Aku bertanya, dan dia balik bertanya? Ibaratkan aku bertanya. "kau sudah makan?" Dan jawabmu. "Kotamu dimana?"
Gak nyambung kan?
Kembali aku mengirim pesan yang sama.
(Abang pecinta mature?)
(Emangnya kenapa dek?)
Ada golok gak? Aku mengeram kesal.
"Dasar cowok gila!" Desisku.
Beberapa Minggu kemudian, aku melihat statusnya tentang dia yang diputusi ceweknya, yang hubungan mereka yang bertahun-tahun dianggap berjam-jam oleh pacarnya.
"Ckck kasihan, padahal ada gue yang jomblo disini," gumamku.
Aku tidak mengomentari, hanya membubuhkan like dengan emoticon seperti ini udah berpartisipasi ikut sedih bukan?
Ternyata dia mengomentari statusku, dan akupun ikut-ikutan mengomentari statusnya, gilanya dia mengklaim aku pacarnya karena aku pecinta hentai, sialan! Tapi, aku tau dia hanya becanda dan akupun sama.
"Selamat pagi pacarku Friska Delima Siahaan, baik-baik ya sayang disana, atau aku siksa kamu beb" itulah statusnya dan menandai diriku. Aku tertawa pelan. Ingin kuhapus tanda itu, karena jika temen-temenku tau, kan mereka mengira serius?
Tapi, sepertinya dilihat dari statusnya tampaknya dia seseorang yang kesepian, apalagi status terakhirnya tentang pacarnya itu, aku membiarkannya saja, dia hanya becanda.
(Fris, maafin status gue kelewatan yah.) Chattnya padaku.
(Santai ajah bang) balasku.
(Iya gue sedang ah entahlah)
(Kenapa bang, ada masalah?)
(Setiap orang pasti ada masalah Fris) aku semakin tertarik dengan dirinya.
(So? Mau bercerita? Kali ajah gue bisa bantu.) Balasku.
Dan mengalirkan ceritanya, yang diputusin ceweknya, karena ceweknya Nemu cowok yang lebih baik, dan gilanya dia belum move on.
(Udahlah bang, lupain ajah masih banyak bintang di langit) balasku, "kayak gue yang nunggu lu biar peka." Lanjutku dalam hati.
(Seharusnya Abang bersyukur, dengan begitu Abang tau kalau dia hanya fake face, nyatanya dia ninggalin Abang) balasku.
(Biarin lah Fris, gue udah ikhlas. Thanks yah, gue udah sedikit lega.)
(Anytime bang)
Ternyata setelah itu dia off 2 hari, membuatku uring-uringan, ada apa dengan diriku?
"Gak mungkin aku suka kan?" Tanyaku pada diri sendiri.
(Fris, lu Deket sama banyak cowok yah, gak Syah, gak Vano, gak si oom, gak si Bang Oktavian ntuh) Chatt Devi padaku. | Cerpen Remaja Tidak Disangka Ternyata Kau Cowok Iblis
(Emangnya kenapa?) Balasku.
(Mereka semua just play bukan?)
Just Play, adalah kata yang sering kami ucapkan sekaligus kami lakukan bersama sahabatku Devi. Kami suka memberi cowok harapan, lalu meninggalkannya, hal itu berlaku saat aku putus dengan pacarku, dan dia yang putus dengan pacarnya karena pacarnya selingkuh.
Itulah kami berdua.
(Yes, Just play) balasku.
Tapi tampaknya, hatiku menjerit seakan tidak terima mengatakan kalau Oktavian itu "Just Play" percayalah setelah aku merenungi semuanya, aku berucap.
"Aku suka padanya."
Kutarik rambutku kasar, aku sedang mengirim jawaban soal pendaftaran Online untuk ke universitas di Bali. Sumpah! Soalnya, membuatku gila, tapi aku tetap mengerjakannya, kuketik laptop cepat dan mengirimnya.
Ada notifikasi di Facebook, mendengus kesal saat melihat masalah plagiat, akun fake tentang diriku. Aku tidak mengambil pusing, Bodoh amat!
Masuk pesan dari Bang Oktavian.
(Dasar lu cewek jahat Fris,,) dan blabla.. ternyata dia juga mempercayai berita itu?
Sakit sekali, kembali kepalaku pening. Sialan! Polipku akhir-akhir ini kambuh.
Beberapa hari kemudian, di saat aku sedang frustasi-frustasinya. Sumpah! Masalah dunia Maya dan nyata membuatku tertekan. Bang Oktavian mengirim pesan padaku.
(Fris, maafin gue udah hapus status itu) chattnya padaku.
(Sans ajah bang) balasku.
Lalu, pesannya kembali membuatku muak, dia memaksa aku untuk mengakui diriku orang lain, aku berusaha meyakinkan. Tapi dia tidak percaya.
"Kita hanya kenal lewat dunia Maya," gumamku, sambil menghapus air mata.
(Gue sayang sama lu Fris, tapi lu kagak peka, lu menghadirkan Vano yang jelas-jelas kloningan lu)
(Terserah kalau Abang gak percaya) balasku.
Jujur, aku senang mendengar pengakuannya, tapi semua hancur takkala dia mengatakan kalau aku pembohong, atau apalah itu.
Beberapa hari kemudian pesannya kembali masuk.
(Fris, kagak nyangka lu bisa gitu, gue sakit hati sama lu, ternyata selain jahat, lu juga pinter matahin hati cowok. Gue nyesel ngitung uang tabungan gue buat beli baju couple untuk kita, gue nyesel belajar bahasa daerah lu, agar gue gak bodoh-bodoh amat waktu main ke kota lu, dan yang paling konyolnya gue nyesel jadi stalker dan nyari tau dimana kota lu.)
"Gue lebih nysel kenal sama lu bang," ucapku pelan, lalu menghapus air mata.
Setelah terbukti aku benar-benar tidak bersalah, aku disibukkan dengan masalah dunia nyata, dan lagi dia mengirimku pesan.
(Sakit apaan?)
Hanya ku read, aku tidak ingin lagi berususan dengannya, tapi bodohnya cinta sudah membuatku gila, sejam kemudian aku membalas pesannya.
(Kanker hidung)
(Lu minta doa kemana-mana, dan gue gak tau apa-apa? Oh iya gue memang gak berarti buat lu) Dia ngegas, yang ninggalin aku siapa yah?
Dan konyolnya dia langgsung membuat status, persis seperti chattnya padaku.
"Lucu!"
Setelah berchattan ria, dia kembali membuatku merasa nyaman dengannya. Ketahuilah dia tidak memanggilku "sayang, baby, sweety" tapi dia memanggilku "Kecebong, peak, istri sialan, bebeb," dan panggilan konyol lainnya.
Seumur hidupku, aku tidak pernah bertemu dengan cowok unik seperti dirinya, dan dia benar-benar berbeda.
(Lu chattan sama si Vano, lanjutin ajah) itu pesan terakhirnya, disusul pesan permintaan maaf dariku yang hanya di readnya.
Dan kembali dia mempercayai aku plagiat, kok sakit banget yah?
"Berhenti memikirkan lelaki iblis itu Friska!" Bentakku pada diri sendiri.
Dia mengupdate status mengatakan kalau sakitku hanya drama? Boleh kita tuker posisi sekarang bang? Agar kamu tau gimana rasanya berada diposisiku.
Gimana rasanya saat kamu sakit, sahabat-sahabatmu terpisah denganmu, dan kamu ditolak di Universitas impianmu.
Gimana rasanya?
Ketahuilah, bahwa aku bukan seseorang yang ingin dikasihani, bisa ajah aku selfie dan memposting fotoku saat aku sedang sekarat-sekaratnya, dimana kamu mengatakan, no pic, hoax ya kan?
Aku tidak membutuhkan kepercayaanmu, aku sakit atau tidak, karena sebelum-sebelumnya kamu sudah menyakitiku.
Kamu merokok, kamu tatoan, tapi aku masih suka. Gila!
"Kamu memang cowok iblis, setelah kamu buat aku jatuh hati, dan kamu ninggalin aku , ingat bahwa aku cewek pendendam? Tunggu kisah psikopatku yang selanjutnya, karena kamu yang akan jadi korbannya, dan aku yang akan menyayat-nyayat tubuhmu!" | Cerpen Remaja Tidak Disangka Ternyata Kau Cowok Iblis